Ada Kemudahan Setelah Kesulitan


Dibuat oleh : Admin
Rabu, 25 September 2024 / 21 Rabiulawal 1446 H

Manusia sering kali merasa berputus asa ketika mengalami kesulitan, padahal Allah Subhanahu wata’ala telah memberikan kepastian bahwa dibalik kesulitan pasti ada jalan. Seperti dalam firmanya di surah Al Insyirah ayat 5-6 :

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 5).

Yang di ulang kembali pada ayat ke 6 berbunyi :

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah: 6).

Terdapat beberapa makna yang dapat kita pelajari dari dua ayat di atas, antara lain :

  1. Dibalik satu kesulitan, terdapat dua kemudahan.
    Para ulama mengatakan, “Satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan.” Meskipun asal perkataan ini diambil dari hadits yang lemah, namun memiliki makna yang benar. Sehingga, dapat dikatakan bahwa di balik satu kesulitan ada dua kemudahan.
  1. Akhir dari segala kesulitan adalah kemudahan.
    Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan, “Kata al ‘usr (kesulitan) menggunakan alif-lam dan menunjukkan umum (istigroq) yaitu segala macam kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa bagaimana pun sulitnya, akhir dari setiap kesulitan adalah kemudahan.” Dari sini, kita dapat mengambil pelajaran, “Badai pastilah berlalu (after a storm comes a calm), yaitu setelah ada kesulitan pasti ada jalan keluar.”
  1. Dibalik kesulitan, terdapat kemudahan yang begitu dekat.
    Para ulama seringkali mendeskripsikan, “Seandainya kesulitan itu memasuki lubang binatang dhob (yang berlika-liku dan sempit, pen), kemudahan akan turut serta memasuki lubang itu dan akan mengeluarkan kesulitan tersebut.” Padahal lubang binatang dhob begitu sempit dan sulit untuk dilewati karena berlika-liku (zig-zag). Namun kemudahan akan terus menemani kesulitan, walaupun di medan yang sesulit apapun.

Allah Ta’ala berfirman,

سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath Tholaq: 7) Ibnul Jauziy, Asy Syaukani dan ahli tafsir lainnya mengatakan, “Setelah kesempitan dan kesulitan, akan ada kemudahan dan kelapangan.” Ibnu Katsir mengatakan, ”Janji Allah itu pasti dan tidak mungkin Dia mengingkarinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً

“Bersama kesulitan, ada kemudahan.”.

Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang sabar dalam menghadapi setiap ketentuannya. Dan semoga kita di Jadikan sebagai sebagai hamba yang selalu bertawakkal dan bergantung kepada Allah Ta’ala. Aamiin.