Solidaritas Kemanusiaan Kepada Sesama

Dibuat oleh : Admin
Senin, 12 Agustus 2024 / 7 Safar 1446 H

Konflik besar yang sedang  terjadi di Palestina saat ini telah memberikan banyak sekali pelajaran dan memberitahu kita tentang apa yang bisa dilakukan seorang manusia kepada manusia yang lain.

Beberapa waktu lalu badan PBB menyatakan untuk jumlah pengungsi Palestina mengatakan lebih dari 75.000 warga Palestina di Gaza selatan terpaksa mengungsi dalam beberapa hari terakhir. Peristiwa ini tak lama setelah banyak dari mereka diizinkan kembali ke daerah mereka. Pasukan Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi baru di Khan Younis ketika mereka melakukan operasi militer ketiga mereka di sana sejak Oktober lalu.

Dikutip dari aljazeera.com, para petugas medis dan orang-orang yang selamat dari serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Kota Gaza mengumpulkan bagian-bagian tubuh para korban dan mencari orang-orang yang hilang ketika para pemimpin dunia mengutuk pengeboman yang menewaskan lebih dari 100 orang tersebut.

Sedikitnya 39.790 orang telah terbunuh dan 92.002 orang terluka dalam perang Israel di Gaza. Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada tanggal 7 Oktober, dan lebih dari 200 orang ditawan.

Pederitaan masyarakat Gaza tak hanya datang dari serangan Israel. Mereka juga harus menghadapi penyakit kulit yang mulai merajalela di Jalur Gaza.

Tragis, kini kasus penyakit kulit di Gaza semakin meningkat dipicu oleh krisis sanitasi, air bersih, hingga produk perawatan tubuh di tengah genosida.

Melansir dari VOA Indonesia, masyarakat Gaza telah memohon agar akses perbatasan dibuka. Mereka sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar untuk pompa sistem sanitasi. Namun sayangnya, bantuan kemanusiaan sulit tersalurkan ke Jalur Gaza. PBB mengaku kesulitan menyalurkan bantuan ke daerah tersebut.

Operasi militer Israel dan situasi yang tak kondusif di Gaza menghambat masuknya truk-truk yang mengangkut berbagai barang kebutuhan masyarakat Gaza. Banyaknya truk yang sulit melintas membuat distribusi produk perawatan tubuh seperti sabun, sampo, hingga obat-obatan tidak sampai ke tangan mereka yang membutuhkan.

Saat ini, sebagian besar masyarakat Gaza tengah mengungsi dengan keadaan yang memilukan. Mereka harus berdempetan di area seluas 50 kilometer persegi. Tempat pengungsian dibangun secara darurat di daerah yang tidak memiliki sistem pembuangan limbah yang layak, seperti area gurun dan lahan pesisir.

Di tempat tersebut, masyarakat Gaza juga sangat kesulitan mendapatkan akses air bersih. Sebagian besar penderita penyakit kulit di Jalur Gaza adalah anak-anak. Sanitasi yang buruk juga membuat kamp pengungsian dipenuhi banyak lalat yang hinggap di tubuh anak-anak. “Serangga dan lalat selalu ada di wajahnya. Ada di WC, sampah, lalu hinggap di tangan dan wajahnya. Ini benar-benar kotor dan tercemar,” kata Manar Al-Hessi, Bunda di Kamp Pengungsi Shati, dikutip dari video di akun Instagram @voaindonesia.

Lalu apa yang bisa kita lakukan dalam merespon tragedi kemanusiaan yang terjadi disana?

Sebagai bangsa yang pernah merasakan pahitnya penjajahan yang terjadi selama kurang lebih 350 tahun, tentunya kita bisa ikut merasakan apa yang terjadi di Palestina saat ini. Dengan ikut merasakan apa yang dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina, tentunya kita sebagai bangsa yang telah merdeka memiliki rasa ingin menolong mereka yang menjadi korban di tanah air mereka sendiri.

Ketika kita berbicara tentang selalu tolong menolong dengan sesama, hal pertama yang terlintas adalah bagaimana kita bisa membantu satu sama lain, berbagi dan saling memberikan dukungan. Hal ini penting karena kita harus mengingat bahwa kita semua adalah bagian dari satu komunitas yang lebih besar. Bila kita tidak bisa saling bekerja sama, maka komunitas kita tidak akan berfungsi dengan baik, dan kemungkinan kita tidak akan bisa mencapai tujuan yang telah kita tetapkan.

Kita juga harus mengingat bahwa tolong menolong dengan sesama bukan hanya berarti berbagi dan memberikan dukungan, tetapi juga berarti menghormati satu sama lain. Karenanya, kita harus mempelajari cara berinteraksi dengan sesama yang baik dan bijaksana. Karena jika kita tidak saling menghormati, maka kita tidak akan bisa bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Di luar itu, tolong menolong sesama juga penting untuk memastikan bahwa kita semua mendapatkan kesempatan yang sama dalam hidup. Dengan tolong menolong sesama, kita dapat mengurangi kesenjangan antara si miskin dan si kaya, mengurangi ras dan perbedaan budaya, dan membantu orang-orang yang membutuhkan. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa semua orang diberi kesempatan untuk hidup yang lebih baik.

Tolong-menolong dalam islam dibangun diatas sebuah kaedah yang ada dalam firman Allah: وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ…

“….Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [QS Al Ma”idah:2].

Al-Qurthuby berkata bahwa Ayat tersebut adalah perintah untuk setiap makhluk agar senantiasa tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, maksudnya: sebagian kalian harus menolong sebagiannya lagi, dan kalian harus saling memotivasi untuk mentaati segala perintah Allah dan mengamalkannya, dan berhenti dari segala yang Allah larang.” (Tafsir Qurthuby : 6/46) .

Kesimpulannya, tolong menolong sesama penting untuk memastikan bahwa kita semua hidup dalam harmoni, meningkatkan solidaritas di antara kita, memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, dan bekerja sama dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini penting bagi kita semua untuk membangun dan mempertahankan komunitas yang kuat dan terikat satu sama lain.

HOME