Perjuangan Mereka Belum Berakhir Dan Syahidnya Sang Pemimpin Perjuangan

Dibuat oleh: Admin
Selasa, 6 Agustus 2024 / 1 Safar 1446 H

Kekejaman yang dilakukan oleh pasukan zionis Israel kepada rakyat palestina sungguh diluar batas hati nurani manusia, Menurut kementrian kesehatan setempat, genosida yang dilakukan oleh kaum zionis telah merenggut hingga 39.583 korban tewas dan 91.398 lainya menjadi korban luka-luka.

Menurut sumber yang dilansir dari tvonenews.com, kementrian kesehatan terkait menambahkan bahwa “ Pasukan Israel membunuh setidaknya 33 orang dan melukai 118 lainya dalam dua ‘ pembantaian’ terhadap keluarga-keluarga Palestina selama 24 jam terakhir.’ Dilansir pada Minggu (4/8/2024).

Setelah hampir 10 bulan lamanya perang yang terjadi antara Penjuang Palestina yang memperjuangkan tanah air mereka melawan tentara kaum zionis, telah menyebabkan hancurnya sebagian wilayah di Gaza serta blokade yang dilakukan kaum zionis untuk melumpuhkan pasokan makanan,air bersih, obat obatan dan segala bantuan logistik yang diberikan internasional.

Beberapa waktu yang lalu, kita mendapat kabar yang menggemparkan atas syahidnya Ismail Haniyah pada hari rabu (31/7) dipenginapanya yang mana pada saat itu, beliau sedang berada di Teheran,Iran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru. Padahal jauh sebelum tewasnya Ismail Haniyah di Teheran, Iran. Kita bisa melihat rekam jejak dari upaya yang dilakukan pasukan zionis untuk membunuh beliau yang mana telah beberapa kali dilakukan seperti pada 6 September 2003 lalu dan 20 oktober 2006. Akan tetapi Ismail Haniyah masih ditakdirkan Allah SWT untuk berjihad hingga akhirnya Allah SWT memanggilnya pada hari Rabu,31 Juli 2024 lalu

Hal ini semakin membuktikan kepada kita bagaimana kebengisan luar biasa yang telah  dilakukan oleh kaum zionis meskipun telah mendapat kecaman dari berbagai negara anggota PBB, kasus-kasus diatas hanyalah beberapa contoh kebiadaban tentara zionis kepada rakyat palestina. Dan masih sangat banyak tragedi-tragedi kemanusiaan yang sangat mengiris perasaan bagi setiap orang yang masih memiliki hati nurani.

Menurut buku yang berjudul 333 Mutiara Kebaikan yang ditulis oleh Syaikh Abu Hamzah Abdul Hamid menyebutkan bahwasanya  tolong menolong antar sesama muslim sudah sejatinya harus dilakukan sebab umat islam itu bagaikan satu bangunan yang saling menguatkan, sehingga apabila salah satu bagian dari bangunan itu rapuh, maka seluruh bangunan akan mudah roboh.

Hal ini diperkuat dengan sabda Rasulullah Muhammad SAW dalam hadits yang berbunyi :

Seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagai sebuah bangunan yang sebagiannya mengokohkan sebagian yang lain.” (HR Bukhari)

Rasulullah SAW juga mengumpamakan bahwa sesama muslim itu bagaikan satu tubuh yang bisa merasakan satu sama lain, apalagi ketika salah satunya ada yang merasa kesulitan.

Dari An-Nu’man bin Basyir RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan kaum mukmin dalam saling cinta, saling mengasihani, dan belas kasih mereka bagaikan satu jasad. Apabila satu anggotanya sakit maka seluruh tubuh akan merasakan tidak bisa tidur dan demam.” (HR Muslim)

Untuk itu, marilah kita bersama-sama terus mengikrarkan perjuangan yang dilakukan oleh sodara-sodara kita yang disana, dan tidak lupa untuk ikut berjuang dengan cara memberikan sumbangan donasi serta melakukan aksi boikot untuk tidak membeli/menggunakan  segala produk yang memiliki keterkaitan dengan negara zionis untuk meneruskan genosida yang ada disana.

Dalam sebuah hadits yang dinukil dari buku Sunan At-Tirmidzi Jilid 2 oleh Muhammad bin Isa bin Saurah (Imam at-Tirmidzi) dituliskan, dari Qutaibah, dari Abu Awanah, dari Al-A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia mengutip perkataan Rasulullah SAW yang bersabda,

١٤٢٥ – (صَحِيحٌ) حَدَّثَنَا فَتَيَبةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: ((مَنْ نَفْسَ عَنْ مُؤْمِن كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ سَتَرَهُ اللهُ في الدُّنْيَا وَالْآخِرَة وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ))

Artinya: “Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi keburukan seorang muslim, Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim)

Sebuah hadis membantu sesama juga disabdakan oleh Rasulullah SAW. Beliau berkata,

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ تَنْصُرُهُ ظَالِمًا قَالَ تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ (صحيح البخاري ، رقم: ٦٤٨٤)

Artinya: Dari Anas bin Malik RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Tolonglah saudaramu, yang berbuat zalim maupun yang dizalimi.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, ini (kami paham) menolong orang yang dizalimi. Tetapi, bagaimana menolong orang yang justru menzalimi?” Rasulullah SAW menjawab, “Ambil tangannya (agar tidak berbuat zalim lagi).” (HR Bukhari)

Hadits di atas menganjurkan setiap muslim untuk saling menolong sesama saudara muslim yang lainnya dan tidak menzaliminya. Bahkan, jika melihat saudaranya berbuat zalim, seorang muslim wajib untuk menghentikan saudaranya agar tidak berlaku demikian dan kembali ke jalan yang benar.

 

Sebaliknya, apabila seorang muslim tidak mau menolong sesama padahal dirinya mampu untuk membantunya, maka Allah SWT akan membalasnya dengan balasan yang setimpal.