Dibuat oleh : Administrator
Rabu, 24 April 2024
15 Syawwal 1445 H
Memilih Antara Puasa Qadha dan Puasa Syawal: Mana Yang Harus Didahulukan?
Bulan Ramadan telah berlalu, meninggalkan kesan dan hikmah yang mendalam bagi umat Muslim. Setelah berakhirnya bulan suci ini, umat Islam dihadapkan pada beberapa pilihan ibadah sunnah yang bisa dilakukan, di antaranya adalah puasa Syawal dan melaksanakan puasa qadha untuk mengganti hari-hari di Ramadan yang mungkin terlewat karena alasan tertentu. Muncul pertanyaan di kalangan umat Muslim, mana yang sebaiknya didahulukan, puasa qadha atau puasa Syawal?
Keutamaan Puasa Syawal
Puasa enam hari di bulan Syawal memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa setahun penuh. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Barang siapa berpuasa Ramadan, kemudian ia diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti puasa sepanjang tahun.”
Keutamaan ini membuat banyak umat Muslim bersemangat untuk melaksanakan puasa Syawal segera setelah Ramadan berakhir.
Kewajiban Puasa Qadha
Di sisi lain, puasa qadha merupakan kewajiban bagi mereka yang berhalangan menjalankan puasa di bulan Ramadan. Hal ini bisa disebabkan oleh sakit, perjalanan, atau alasan lain yang syar’i. Puasa qadha wajib dikerjakan secepatnya setelah Ramadan sesuai dengan kesempatan dan kemampuan, karena merupakan tanggung jawab yang harus dilunasi.
Mana Yang Harus Didahulukan?
Dari sisi fikih, para ulama memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan urutan pelaksanaan puasa qadha dan puasa Syawal. Namun, mayoritas ulama menyatakan bahwa lebih utama mendahulukan puasa qadha daripada puasa Syawal karena merupakan penggantian utang yang harus segera dilunasi.
Hal ini didasarkan pada prinsip umum dalam fikih bahwa menghilangkan kewajiban (dalam hal ini, melunasi utang puasa) lebih didahulukan daripada melaksanakan amalan sunnah. Meskipun demikian, jika seseorang merasa yakin dapat melaksanakan keduanya (puasa qadha dan Syawal) sebelum bulan Syawal berakhir, maka boleh saja untuk melakukan puasa Syawal terlebih dahulu jika itu lebih memudahkan.
Kesimpulan
Hendaknya seorang muslim/muslimah menyempurnakan puasa Ramadhan-nya terlebih dahulu yaitu melakukan puasa qadha’, baru kemudian dia melanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, agar sejalan dengan hadits dan supaya dia bisa meraih pahala yang disebutkan dalam hadits tersebut.
Selamat menjalankan puasa sunnah di bulan syawal, semoga Allah mudahkan ya…